Sabtu, 04 Juni 2011

Tugas Softskill - Bab.6 Defisit APBN Bengkak (6)



JAKARTA – Pemerintahmemperkirakandefisit APBN tahuninibakalbertambahRp 16 triliun.MenteriKeuanganAgusMartowardojomengatakan, pembengkakandefisittersebutdisebabkantingginyahargaminyak, penurunan lifting (produksisiapjual) minyak, sertapembengkakan volume konsumsi BBM bersubsidi.

“Itu yang kuranglebihkitamelihatbahwaiturisikofiskalbisamencapaiRp 16 triliun,” kata Menkeu di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (24/5).Agusmengatakan, pembengkakandefisitjugadisebabkanpenyesuaiananggaranpendidikan yang harusditambahkarena volume APBN yang meningkat.

Dalam APBN 2011, defisit APBN diperkirakanmencapaiRp 124,7 triliunatau 1,8 persendariProdukDomestikBruto. Menkeuoptimistismasihbanyaksumberpembiayaanuntukmenutupdefisittersebut.“Alternatifnyakancukupbanyak, nantikitaakanselalujagalikuiditasnnya,” kata Agus.Harga rata-rata minyakmentah Indonesia (ICP) di bulan April telahmenyentuh level USD 123,4 per barel. Dalam APBN, subsidi BBM dianggarkanRp 95,9triliun.

KepalaBadanKebijakanFiskalKementrianKeuanganBambang P.S Brodjonegoromengatakan, kebijakansubsidiharusterusdiperbaiki agar tidakdinikmati orang yang tidaklayakmenerima.“Anggaran yang benaradalahanggaran yang tidakdihabiskanbegitusajaolehsubsidiharga yang mengenasemua orang.Kita jangankasihsinyal yang salah, bahwa di Indonesia yang tidakberhaksubsididikasihsubsidi,” kata Bambang.

Pemerintahbakalmengubahsejumlahasumsimakroekonomi 2011.Pertumbuhanekonomidirevisinaikmenjadi 6,5persen, dariperkiraansemula 6,4 persen. Antaralain, rata-rata nilaitukarsepanjang 2011 diperkirakansekitarRp 8.800-9.000 per USD, lebihkuatdibandingkanasumsiRp 9.250 per USD di APBN.

Inflasidiperkirakanlebihtinggidariperkiraansemula yang 5,3persenmenjadi 6,0 persen. Untuk SBI 3 bulan, tidaklagimenjadidasarpenentuantingkatbungaobligasinegarakarena Bank Indonesia tidaklagimelelanginstrumenmonetertersebutsecarareguler.Sebagaipengganti, pemerintahmenggunakansukubungasuratperbendaharaannegara (SPN) 3 bulansebagaipatokan, yang diperkirakansepanjang 2011 berkisar 5,5 – 6,5 persen.

Kemudianuntukhargaminyakmentah Indonesia (ICP) diperkirakanakanberada di kisaran USD 90-100 per barel, ataulebihtinggidariasumsi APBN USD 80 per barel. Produksisiapjual (lifting) minyakdiperkirakanhanyamencapaikisaran 945.000-970.000 bph.

Dalam APBN, lifting ditargetkan 970.000 bph. Lifting minyakmasihterhambatmasalahklasiksepertibelumoptimalnyasumur-sumurbaru, terbatasnyainvestasi di sektormigas, keterbatasanperalatandanteknologi, cuacaburukdanperubahaniklim, sertadampakpenerapanasascabotage. (sof/kim)

Sumber : http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=93054

Tidak ada komentar:

Posting Komentar