KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal dapat diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian, khususnya Perekonomian Indonesia.
Anggaranbelanjanegaraterdiridari
Anggaranbelanjanegaraterdiridari
- penerimaanataspajak
- pengeluaranpemerintah (goverment expenditure)
- transfer pemerintah (government transfer)
government transfer
Biaya transfer pemerintahmerupakanpengeluaran-pengeluaranpemerintah yang tidak menghasilkanbalasjasasecaralangsung. Contohpemberianbeasiswakepadamahasiswa, bantuanbencanaalamdansebagainya.
Salah satupengaruhpenerapankebijakanfiskaladalahpadapendapatannasional
Padasistemperekonomian yang tertutup (tidakadaperdaganganinternasional) makapendapatannasional (Y) dapattersusunataskonsumsi (C), investasi (I), pengeluaranpemerintah (G).Dirumuskan :
Y = C + I + G
Dimanakonsumsi (C) sebagaifungsidirumuskansebagai :
C = aY + b
Pendapatandisposibel (YD) sebagainilaipendapatan yang dapatdibelanjakandiformulasikansebagai :
YD = Y – Tx + Tr
YD = C + S
Dimana :
Tx : Pajak
Tr : Transfer pemerintah
S : Saving
Dimana saving dapatdifungsikansebagai :
S = (1-a)Y – b
Denganpendekatanmatematisdapatditemukanadanyaangkapengganda/ multiplier dalamperekonomiandenganpenggunaankebijakanfiskal, yaitu :
1. Angkapenggandainvestasi
2. Angkapenggandakonsumsi
3.Angkapenggandapengeluaranpemerintah
4.Angkapengganda transfer pemerintah
5. Angkapenggandapajak
HUBUNGAN KEBIJAKAN FISKAL DENGAN KEBIJAKAN MONETER DAN DESENTRALISASI
KoordinasiKebijakanMoneterdanFiskal
–Pemantapankoordinasiuntukmenjagasasaranbersama
–Harmonisasikebijakanmoneterdanfiskaluntukmengoptimalkanpertumbuhan
–Mengendalikanlikuiditasperekonomiandenganmengupayakan:
Biaya transfer pemerintahmerupakanpengeluaran-pengeluaranpemerintah yang tidak menghasilkanbalasjasasecaralangsung. Contohpemberianbeasiswakepadamahasiswa, bantuanbencanaalamdansebagainya.
Salah satupengaruhpenerapankebijakanfiskaladalahpadapendapatannasional
Padasistemperekonomian yang tertutup (tidakadaperdaganganinternasional) makapendapatannasional (Y) dapattersusunataskonsumsi (C), investasi (I), pengeluaranpemerintah (G).Dirumuskan :
Y = C + I + G
Dimanakonsumsi (C) sebagaifungsidirumuskansebagai :
C = aY + b
Pendapatandisposibel (YD) sebagainilaipendapatan yang dapatdibelanjakandiformulasikansebagai :
YD = Y – Tx + Tr
YD = C + S
Dimana :
Tx : Pajak
Tr : Transfer pemerintah
S : Saving
Dimana saving dapatdifungsikansebagai :
S = (1-a)Y – b
Denganpendekatanmatematisdapatditemukanadanyaangkapengganda/ multiplier dalamperekonomiandenganpenggunaankebijakanfiskal, yaitu :
1. Angkapenggandainvestasi
2. Angkapenggandakonsumsi
3.Angkapenggandapengeluaranpemerintah
4.Angkapengganda transfer pemerintah
5. Angkapenggandapajak
HUBUNGAN KEBIJAKAN FISKAL DENGAN KEBIJAKAN MONETER DAN DESENTRALISASI
KoordinasiKebijakanMoneterdanFiskal
–Pemantapankoordinasiuntukmenjagasasaranbersama
–Harmonisasikebijakanmoneterdanfiskaluntukmengoptimalkanpertumbuhan
–Mengendalikanlikuiditasperekonomiandenganmengupayakan:
- Sukubunga yang secarariilmampumenjagakepercayaanterhadap Rupiah
- Mengurangitekananinflasi
- Penyediaaninsentifuntukmendukungpercepatansektorriil
KoordinasiKebijakanFiskaldanDesentralisasi
- Meningkatkanefektifitasdanefisiensibelanjasebagai stimulus pembangunan
- Memperbaikipelaksanaananggaran di daerah-daerahuntukmendukungpercepatanpembangunan
- Percepatanpersetujuan APBD
- Pelaporandanpenggunaanbelanja APBD
- Peningkatankepastianhukumdankeserasianperaturanpusatdandaerahdiprioritaskan
- Penegakanhukumpersainganusaha,
- Sinkronisasi UU Penanaman Modal Tahun2007 denganberbagaiperaturandaerah&Juklak UU PenanamanModal
- Penyusunanrancanganperubahan UU No. 5/1999 untukmembangunsistempasar yang lebihsehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar